1. Ketika kita gagal memiliki sesuatu, boleh jadi karena kita memang belum pantas memilikinya. Maka bersabar selalu lebih baik.
2. Siapa yang meletakkan cintanya hanya di mata, maka hanya sampai disanalah awal dan akhir semua kisah. Siapa yang meletakkan cintanya hanya di kaki dan tangan, maka juga hanya disanalah tempat terjauh yang bisa digapai. Tapi barangsiapa yang meletakkan cintanya di hati, mematuhi aturan main dan senantiasa bersabar, maka dari sanalah semua kisah akan mekar bercahaya, wangi memesona.
3. Mencintai dalam diam adalah seperti menari takjim sendirian di antara kabut pagi di sebuah padang rumput yang megah dan indah. Dan meski tidak tersampaikan, tidak terucapkan, demi menjaga kehormatan perasaan, kita selalu tahu itu sungguh tetap sebuah tarian cinta. Semoga besok lusa bisa menari bersama dalam ikatan yang direstui agama, dicatat oleh negara.
4. Pertanyaan: "Bagaimana agar kita tahu cowok itu baik hatinya, bang tere?" Jawaban: Banyak sekali caranya. Salah-satunya (dan jelas ini hanya salah-satunya) adalah, lihatlah cara dia memperlakukan Ibunya. Kalau dia bela-belain nungguin wanita lain, bela-belain hujan2an menjemput wanita lain, tapi disuruh ibunya satu hal saja yg sepele banyak alasan, jelas tidak. Kalau dia bela-belain ngasih hadiah, ntraktir makan, dsbgnya untuk wanita lain, tapi ngasih ibunya benda murah, sederhana saja nggak pernah, jelas tidak. Laki-laki yang baik, selalu memuliakan Ibunya--bahkan kalaupun Ibunya berlaku jahat padanya.
Bonus Satu dari pada Mubadzir ...Hehe
[Bonus] Bagi orang2 yang memendam rindu, mencintai dalam diam, maka apa-apa yang ditunjukkannya hanyalah bagai gunung es di dalam samudera, hanya memperlihatkan pucuk kecil dari betapa besar perasaan itu di bagian dalamnya. Besarrr sekali yang tersembunyi.Tapi bagi para tukang gombal, yang berceceran perasaannya di mana-mana, maka apa-apa yang diperlihatkannya itu justeru adalah semuanya, itupun dikali dua dengan lebay dan kepalsuan. Tidak ada lagi yang tersisa di bagian dalamnya. Sudah diobral habis.